Sabtu, 30 April 2011

Claser Diresmikan dengan "Pancung Buluh Muda"


Menyaksikan tirai claser tersibak, bagian dari peresmian.
PONTIANAK, CLASER – Peresmian Claser Community Pontianak, yang digelar Kamis (28/4/11) siang mulai pukul 14.00 WIB, hingga malam, berlangsung sukses. Pada siang harinya, acara diisi dengan penampilan band-band beberapa mahasiswa dan games session.
Setelah jeda sholat magrib, acara dilanjutkan mulai pukul 19.00 WIB. Gubernur Kalimantan Barat, Bapak Cornelis, berhalangan hadir, sehingga peresmian didelegasikan kepada Asisten Gubernur, Bapak Kartius.

Prosesi peresmian claser digelar menurut adat dan tradisi setempat. Para undangan seperti Asisten Gubernur Bapak Kartius, Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International (NTI) Bapak Stefanus J Batihalim berserta Ibu Renny Stefanus, Direktur Marketing PT NTI Bapak John Dharma Kusuma, Raja Keraton Amantubillah Mempawah Bapak Mardan Adijaya Kusuma Ibrahim, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Bapak Alexius Akim, Romo Robini Marianto OP, Direktur Bicara Communication Jakarta Ibu Anita Kastubi, para tamu lainnya, disambut oleh tarian etnik Dayak.
Sekitar 300-an calon anggota claser duduk menanti di kursi di bawah tenda besar yang berdiri kokoh di halaman rumah claser. Para tamu yang berdiri di dekat janur yang dilengkapi “buluh muda” dalam posisi melintang dan siap ditebas, dijemput dengan tarian etnik Dayak.
Para penari berasal dari kalangan mahasiswa, yang juga merupakan calon-calon anggota claser. Suara musik dengan alat tradisional terdengar mengalun, mengiringi gerak tari menjemput para tamu.
Seorang penari cowok menyerahkan sebilah mandau kepada Pak Kartius. Penuh kehati-hatian, Pak Kartius menghunus mandau, sementara Pak Stefanus memperhatikan secara seksama di sampingnya.
Penampilan tarian etnik.
Sejenak kemudian, mandau diayunkan, dan buluh atau bambu yang dipasang melintang dihiasi janur itu terpotong dalam sekali tebas, diiringi tepuk tangan. Itulah ritual “pancung buluh muda”, yang menandakan resminya Claser Community Center.
Usai ritual tersebut, berikutnya para tamu disuguhi minuman tradisional tuak. Masing-masing dipersilakan mencicipi, kemudian menuju ke bagian depan panggung tempat didirikannya papan besar yang sudah ditutupi tirai warna merah. Istri Presdir PT TNI, Ibu Renny Stefanus dan istri Asisten Gubernur Ibu Kartius, bersiap memegang tali penyibak tirai.
Diriingi sebuah lagu, pelan-pelan tirai itu tersibak, sesekali disertai hamburan kertas kecil warna warni dan letupan balon. Pelan namun pasti, tirai merah itu kian tersibak, dan tampaklah tulisan berwarna biru gelap: “Claser Community Pontianak”, yang segera disambut tepuk tangan meriah.
Endi dari claser manajemen, saat memberikan kata sambutan, mengundang para kawula muda Kalbar untuk bergabung dalam aneka kegiatan, yang bertujuan mengembangkan kreativitas menuju profesionalisme positif. Romo Robini dalam sambutannya mengapresiasi kebijakan PT NTI yang tidak semata berorientasi profit, tetapi juga memfasilitasi kaum muda dengan pendirian claser community.
Presdir PT NTI Bapak Stefanus, menyampaikan sambutan.

Presiden Direktur PT NTI, Bapak Stefanus, saat memberikan sambutan, menyampaikan, claser comunnity ditujukan sebagai wadah kaum muda tanpa dibedakan oleh sekat-sekat apapun. Beliau juga berpesan agar kaum muda memanfaatkan wadah ini secara positif untuk pengembangan profesionalisme yang berguna untuk masa depan.
“Sesuai moto kita talk less do more, banyaklah berbuat sesuatu yang positif. Jadilah generasi muda yang patut dicontoh yang kelak bisa menjadi orang yang luar biasa,” ujar Bapak Stefanus.
Kemudian Pak Kartius, sebagai wakil dari kalangan Pemerintah Provinsi, menyampaikan apresiasinya kepada PT NTI yang bersedia memfasilitasi pengembangan pembangungan di bidang kepemudaan. Beliau menekankan, kaum muda merupakan aset yang sangat berharga, sehingga harus didukung perkembangannya untuk kebaikan daerah, bangsa, dan negara.
Acara kian meriah, dengan penampilan tari-tarian, band mahasiswa, pertunjukan akustik, fashion show batik etnik, yang semua peragawati dan peragawannya adalah kalangan mahasiswa anggota claser. Acara puncak berupa penampilan The Best Saxofonis Indonesia, Didiek SSS, yang berkolaborasi Fery, pemain pemain gitar tradisional sape’.
Penampilan Didiek SSS feat Ferry Sape' memukau hadirin.
Perpaduan yang menarik antara dua jenis musik yang sangat berbeda, yakni antara yang modern dengan yang tradisional. Suara saxofone yang menyeruak segenap panggung, dipadu petikan lembut senar-senar sape’, tampak membuat hadirin terpukau.
Presdir PT NTI, Pak Stefanus terlihat tak ingin melewatkan momen itu, dan selalu menjepret penampilan mereka dengan kamera digitalnya. Begitu juga dengan para tamu undangan, tak mau ketinggalan mengabadikan berbagai momen ini.
Rekan-rekan yang ingin melihat bagaimana rangkaian kegiatan peresmian, silakan lihat foto-foto di bawah ini. (end)
Penampilan claser dalam fashion show batik etnik.

Salah satu penampilan band.

Tarian raja bedendang Keraton Mempawah.

Claser membubuhkan tanda tangan kenangan.

Ucapan selamat.

Penampilan saxofonis Didiek SSS.

Persiapan alat musik tradisional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar